Wednesday, June 10, 2015

Ketika sungai Nil dikirimi surat dari Umar bin khatab

Kegiatan tumbal menumbal untuk keperluan sesuatu mungkin marak dan sudah merajalela di indonesia khusus nya di jawa, sebelum walisongo menyebarkan islam, kegiatan tersebut ( tumbal ) sudah menjadi budaya yang kental dan tak terpisahkan , walaupun kini telah modern, hal tersebut masih terjadi ,
kisah surat dan sungai nil kering
Sungai nil kini


Ternyata, tradisi tumbal menumbal baik dengan manusia atau hewan khusus juga terjadi di jazirah arab sana, sebelum islam memasuki mesir, kegiatan menumbalkan seorang wanita yang masih muda , perawan dan cantik beserta perhiasan nya sudah lazim dilakukan oleh penduduk mesir kuno saban tahun, bisa dibilang sebagai "sedekah sungai" nya masyarakat mesir,

Tujuan nya sudah jelas, sebagai penghormatan pada penunggu sungai nil, atau tanda terimakasih karena telah mengaliri dan menghidupi masyarakat sekitar,

Namun tradisi bar bar tersebutpun lantas di hapuskan setelah islam memasuki mesir, sudah tidak ada lagi istilah menumbalkan "perawan" pada sungai nil, masyarakat mulai meninggalkan tradisi tersebut,

Lantas bagaimana keadaan sungai nil setelah distop "jatah" nya ?


Selang beberapa tahun setelah Amru bin ash .ra, memimpin mesir menuju kebudayaan yang islami, ternyata sungai nil menunjukan ke-"ngambek" an nya, sedikit demi sedikit aliran sungai mulai menyusut, dan akhirnya benar benar surut nyaris tanpa aliran, hanya tersisa sedikit sekali air , dengan keadaan begini jelas akan mempengaruhi sektor perekonomian warga khusus nya di bidang pertanian,

Hampir 3 bulan lamanya atau lebih sungai nil benar benar "ngambek" karena tidak ada lagi "jatah" prawan,  masyarakatpun mulai resah , sampai ada yang berniat untuk hijrah ke negara lain,

Banyak sekali masyarakat yang ingin mengembalikan tradisi "tumbal prawan" yang dulu sudah dilakukan ratusan bahkan ribuan tahun lamanya, usulan tersebutpun nyampai di telinga Amr bin Ash, sebagai seseorang pemimpin yang bijak dan arif , jelas usulan itu di tolak karena menyangkut nyawa manusia,

Akhirnya Amr bin Ash mengirimkan surat kepada beliau sayyidina Umar bin Khatab, perihal masalah yang di alami masyarakat mesir kala itu,

Perlu di ketahui bahwa begitu garang nya sayyidina Umar bin Khatab ini jikalau lewat di jalan syaitan pun minggir dan lari karena saking takut nya kepada beliau

Sayyidina Umar membalas surat dari Amr bis Ash tersebut, yang kurang lebih jika di translate ke indonesia begini :

"Engkau ( Amr bin ash ) benar bahwa islam telah menghapus tradisi tersebut, yaitu tumbal , aku menulis sepucuk surat untuk sungai nil, lemparkan ah suratku pada sungai nil "

Setelah menerima balasan dari sayyidina Umar bin khatab tersebut , Amr bin ash pun penasaran dengan surat yag akan di lemparkan ke sungai nil, maka di bacalah secarik surat tersebut yang isinya :
"Jika kamu megalir karena dirimu sendiri maka janganlah kamu mengalir,  namun jika Allah yang maha perkasa lagi maha kuasa yang mengalirkan mu, maka kami meminta kepada Allah untuk membuatmu mengalir "

Tanpa menunggu waktu yang lama , keesokan harinya air sungai nil mengalir kembali normal sedia kala,

Surat tersebut menunjukan sebagian karomah beliau sayyidian Umar bin khatab RA, semoga Alla merahmati beliau dan para sahabat nabi yang lain,

Lalau seistimewa apakah sungai nil itu ?


1. Sungai nil adalah rajanya sungai ( the king of river )
sebagaimana dinukil oleh Imam as-Suyuthi dalam Husnul Muhadharah (2/302), bahwa Amer bin Ash pernah mengatakan:
نيل مصر سيد الأنهار، سخر الله له كل نهر بالمشرق والمغرب، فإذا أراد الله أن يجري نيل مصر أمر كل نهر أن يمده، فأمدته الأنهار بمائها، وفجر الله له الأرض عيونا، فإذا انتهت جريته إلى ما أراد الله، أوحى الله إلى كل ماء ان يرجع إلى عنصره.
Ertinya: “Sungai Nil Mesir adalah rajanya sungai-sungai, Allah menundukkan semua sungai di timur dan di barat kepadanya. Apabila Allah berkehendak untuk mengalirkan sungai Nil Mesir, maka Allah memerintahkan semua sungai untuk mengalirkan airnya, maka semua sungai pun mengalirkannya, dan Allah mengeluarkan untuk sungai Nil mata air-mata air bumi. Dan apabila Nil Mesir tidak lagi mengalirkan airnya sebagaimana kehendak Allah, maka Allah memerintahkan semua air untuk kembali ke asalnya”.

2.Sungai nil nanti akan di angkat ketika kiamat sudah dekat

Hal ini sesuai dengan perkataan Ibnu Abbas di bawah ini:
عن ابن عباس مرفوعا: انزل الله تعالى من الجنة إلى الأرض خمسة انهار: سيحون، وجيحون، ودجلة، والفرات والنيل؛ أنزلها الله من عين واحدة من عيون الجنة، من أسفل درجة من درجاتها، على جناحي جبريل، واستودعها الجبال، وأجراها في الارض، وجعل فيها منافع للناس، فذلك قوله تعالى: )وأنزلنا من السماء ماء بقدر فأسكناه في الأرض(، فإذا كان عند خروج ياجوج وماجوج، أرسل الله جبريل، فرفع من الأرض القرآن والعلم والحجر من البيت ومقام إبراهيم وتابوت موسى بما فيه؛ وهذه الأنهار الخمسة، فيرفع كل ذلك إلى السماء؛ فذلك قوله: )وأنا على ذهاب به لقادرون(، فإذا رفعت هذه الأشياء من الأرض عدم أهلها خيرها. [الخطيب في تاريخه 1/57, وابن حبان, المجروحين 3/323, 324, وهو ضعيف]
Ertinya: “Dari Ibnu Abbas, dan riwayatnya Marfu’, berkata: ‘Allah menurunkan lima sungai syurga ke muka bumi ini: Seihan, Jeihan, Deglah, Efrat dan Nil, Allah menurunkannya dari salah satu dari beberapa mata air syurga, dari tingkatakan paling bawah dari tingkatan-tingkatannya, di atas dua sayap Jibril. Allah mengalirkannya di muka bumi, sehingga membawa banyak manfaat untuk manusia, hal ini sesuai dengan firmanNya: “Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi…” (QS. Al-Mu’minuun: 18). Dan ketika Ya’juj dan Ma’juj keluar nanti, Allah akan mengutus Jibril untuk mengangkat dari bumi al-Quran, ilmu, batu Hajar Aswad, batu yang berada di Maqam Ibrahim,  peti Nabi Musa as berikut isinya, dan lima sungai ini. Semuanya akan diangkat kembali ke langit, dan ini sesuai dengan firmanNya: “…dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa untuk menghilangkannya” (QS. Al-Mukminuun: 18). Ketika semua ini sudah diangkat dari muka bumi, maka manusia akan segera mengalami kehancuran”. (Dinukil dariTarikh Baghdad karya al-Khatib al-Baghdadi: 1/57, dan dalam al-Majruuhiin karya Ibnu Hibban: 3/323, 324, dan riwayat ini riwayat Dhaif).
3.Sungai nil disebut dalam Alquran sebagi laut

sebagaimana dinukil oleh al-Maqrizi dalam al-Mawa’id wal I’tibaar nya (1/65):
وقال المسعودي: نهر النيل من سادات الأنهار وأشراف البحار لأنه يرج من الجنة على ما ورد به خبر الشريعة. وقد قال: إن النيل إذا زاد غاضت له الأنهار والأعين والآبار، وإذا غاض زادت فزيادته من غيضها وغيضه من زيادتهاوليس في أنهار الدنيا نهر يسمى بحراً غير نيل مصر لكبره واستبحاره.
Ertinya: “Al-Mas’udy berkata: “Sungai Nil termasuk di antara Raja nya sungai-sungai, dan termasuk di antara laut yang paling mulia, karena ia bersumber dari syurga sebagaimana disebutkan dalam berbagai keterangan. Apabila sungai nil bertambah banyak airnya, maka seluruh sungai, mata air dan sumur berkurang airnya, dan apabila sungai nil berkurang airnya, maka sungai-sungai, mata air dan sumur bertambah banyak airnya. Bertambah nya air sungai Nil dari surutnya air-air lainnya, dan surutnya air Nil dari bertambahnya air-air lainnya. Dan tidak ada satupun sungai di muka bumi ini yang disebut sebagai laut (bahr), selain Nil Mesir, karena besar dan luasnya”.
4.Satu satunya sungai yang mempunyai gelar Mukmin

dalam Gharib al-Hadits nya (1/42), juga oleh Abu as-Sa’adaat al-Mubaarak bin Muhammad al-Jazary dalam  kitabnya an-Nihayah fi Gharib al-Hadits wal Atsar (1/66) disebutkan:
((نهران مؤمنان، ونهران كافران. أما المؤمنان: فالنيل والفرات، وأما الكافران: فدجلة ونهر بلخ)).
Ertinya: “Ada dua sungai mukmin dan dua sungai kafir. Adapun dua sungai mukmin adalah: Nil dan Efrat, sedangkan dua sungai Kafir adalah Deglah dan Balkh”.

5.Sungai nil adalah sungai madu kelak di surga

disampaikan oleh al-Khatib al-Baghdady dalam Tarikh Baghdad nya (1/55) di bawah ini:
قال ابن عبد الحكم: حدثنا عبد الله بن صالح، حدثنا الليث، عن يزيد بن أبي حبيب، عن ابي الخير، عن كعب الأحبار، أنه كان يقول: أربعة انهار من الجنة وضعها الله في الدنيا؛ فالنيل نهر العسل في الجنة والفرات نهر الخمر في الجنة، وسيحان نهر الماء في الجنة، وجيحان نهر اللبن في الجنة. [أخرجه الحارث في مسنده والخطيب في تاريخه].
Ertinya: “Ka’ab al-Ahbar berkata: “Ada empat sungai syurga yang Allah berikan di dunia, iaitu: sungai Nil yang merupakan sungai madu di syurga, sungai Efrat yang merupakan sungai khamar di syurga, sungai Seihan yang merupakan sungai air di syurga, dan sungai Jeihan yang merupakan sungai susu di syurga kelak”. (Riwayat Harits).

Demikian ulasan singkat semoga bermanfaat :)
See you...

0 komentar:

Post a Comment